#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main ()
{
int cek=0,data[20],x,hapus;
char pil;
do
{
clrscr();
printf("1.tambah antrian:\n");
printf("2.hapus antrian:\n");
printf("3.lihat antrian:\n");
printf("4.keluar:\n");
pil=getch();
if(pil !='1' &&pil!='2'&&pil!='3'&&pil!='4')
printf("\nanda telah mengetikan inputan...\n");
else
{
if(pil=='1')
{
if(cek==20)
printf("\nantrian penuh\n");
else
{
printf("\nmasukan nilai\n"); scanf("%i",&x);
data[cek]=x;
cek++;
}
}
else
{
if(pil=='2')
{
if(cek==0)
printf("\nantrian kosong\n");
else
{
hapus=data[0];
for(int v=0;v<cek;v++)
data[v]=data[v+1];
data[cek-1]=NULL;
cek--;
printf("\ndata dengan nilai=%i terhapus",hapus);
}
getch();
}
else
{
if(pil=='3')
{
if(cek==0)
printf("\nantrian kosong\n");
else
{
printf("\n");
for(int z=0;z<cek;z++)
{
printf(" | ");
printf("%i",data[z]);
printf(" | ");
}
}
getch();
}
}
}
}
}while(pil!='4');
}
Minggu, 09 Juni 2013
flashdisk
Sejarah Flashdisk :
Produk komersial Pertama :
Generasi Kedua:
* Prinsip kerja USB (Universal Serial Bus)
Saat ini ada empat entitas yang mengklaim menemukan flash drive USB: Dov
Moran dari M-Systems , Pua Khein Seng Phison Elektronik, Teknologi Trek
, dan Teknologi Netac . Trek Teknologi dan Netac Technology telah
berusaha untuk melindungi klaim paten mereka tersebut. Trek memenangkan
gugatan di pengadilan Singapura, tapi sebuah pengadilan di Inggris
mencabut salah satu paten Trek di Inggris. Pua Khein-Seng dari Malaysia
mengklaim telah memasukkan chip pertama di dunia kontroler USB flash.
Saat ini ia adalah CEO dari Phison Electronics Corp yang berbasis di
Taiwan.
Trek Teknologi dan IBM mulai menjual USB drive flash pertama secara
komersial pada tahun 2000. Singapura Trek Teknologi menjual model dengan
merek "thumbdrive", dan IBM memasarkan drive tersebut pertama kali di
Amerika Utara dengan produk bernama "DiskOnKey" yang dikembangkan dan
diproduksi oleh M-Systems sebuah perusahaan yang berbasis di Israel.
Memiliki kapasitas penyimpanan 8 MB , lima kali lebih besar daripada
kapasitas disket pada waktu itu. Pada tahun 2000 Lexar memperkenalkan
Compact Flash (CF) dengan koneksi USB, dan kabel USB untuk hub USB.
Generasi Kedua:
Modern flash drive menggunakan USB 2.0 konektivitas. Namun, UFD saat ini
tidak menggunakan penuh kecepatan transfer 480 Mbit/s (60MB / s).
Kecepatan transfer file bervariasi pada UFD, Kecepatan dalam satuan
Mbyte per detik seperti "180X" berarti 180 x 150 KiB/s. Beberapa UFD
dapat membaca data hingga 30 megabyte / s (MB / s) dan menulis data
sekitar setengahnya. Kecepatan Transfer Ini sekitar 20 kali lebih cepat
dari USB 1.1 pada kecepatan penuh yang terbatas pada kecepatan maksimum
12 Mbit / s (1,5 MB / s).
Generasi Ketiga :
Seperti USB 2.0 sebelumnya, USB 3.0 menawarkan kecepatan transfer data
secara dramatis meningkat dibandingkan dengan pendahulunya. USB 3.0
mampu mencapai kecepatan transfer hingga 5Gbit / s, dibandingkan dengan
USB 2.0 's 480 Mbit / s. Semua perangkat USB 3.0 ke bawah kompatibel
dengan port USB 2.0. Meskipun USB 3.0 memungkinkan kecepatan transfer
data yang sangat tinggi, tapi sebagian besar USB 3.0 Flash Drives tidak
memanfaatkan kekuatan penuh dari interface USB 3.0 karena keterbatasan
kontroler memori mereka.
* Prinsip kerja USB (Universal Serial Bus)
Bus itu sendiri memiliki koneksi yang biasa disebut koneksi “host/slave“, yang artinya PC yang mengelola semua transfer dan periferal hanya dapat meresponnya. Sebuah pengontrol host USB pada PC–biasanya terintegrasi pada chipset motherboard
generasi terbaru–mengatur semua pengiriman dan penerimaan data antara
PC dan perangkat eksternal. Sebuah kabel berisi empat buah kawat
menghubungkan periferal ke PC melalui port USB yang terdapat pada
keduanya. Di dalam kabel tersebut, dua kawat akan menangani transmisi
data, sebuah lagi menangani ground dan sebuah lagi memasok daya sebesar lima volt ke periferal.
Transfer data pada USB dikirim dalam bentuk paket, sementara
port paralel dan serial mentransfernya dalam bentuk bit individual.
Sebagai contoh, bila Anda ingin menyimpan sebuah file pada sebuah drive
Zip USB, pertama-tama PC akan memotong-motong file tersebut menjadi
potongan-potongan sebesar 64-byte–setiap potongan menyertakan informasi
pengalamatan dan data itu sendiri–dan kemudian mengirimkan potongan
tersebut ke port USB.
* Pengertian flashdisk :
Flash Memory adalah media penyimpanan yang berjenis
“non-volatile” yang berarti tidak memerlukan power untuk menjaga
keberadaan data. Flash Memori hampir sama dengan EEPROMC (Electrically
Erasable Programmable ROM) Kapasitas memorinya pun beragam, mempunyai
kemampuan transfer data untuk penulisan mencapai 88 Mbps sedangkan untuk
pembacaan mencapai 5 Mbps. Para ilmuan membuatnya menjadi sistem
penyimpan data portabel, mirip disket, maka sering disebut Flash Disk.
Flash Disk adalah media penyimpan dari floppy driveB jenis
lain yang umumnya mempunyai kapasitas memori 128 MB s/d 64 GB, dengan
menggunakan interface jenis USBC (Universal Serial Bus), sangat praktis
dan ringan dengan ukuran berkisar 96 x 32 mm dan pada bagian belakang
bentuknya agak menjurus keluar, digunakan untuk tempat penyimpanan
baterai jenis AAA dan LCD (Untuk Fitur MP3, Voice Recording dan FM
Tuner) dan terdapat port USB yang disediakan penutupnya yang berbentuk
sama dengan body utamanya.
* Komponen Pada Flshidisk :
* Komponen-komponen internal sebuahflash drive yang umum :
1. Sambungan USB
2. Perangkat pengontrol penyimpanan massal USB
3. Titik-titik percobaan
4. Chip flash memory
5. Oscillator kristal
6. LED
7. Write-protect switch
8. Ruang kosong untuk chip flash memory kedua
* Cara kerja flashdisk:
1) Konektor berfungsi untuk menghubungkan peripheral yang terdapat dalam flash disk ke port USB untuk kemudian di akses oleh SO.
2) Pengontrol penyimpanan memory berfungsi mengontrol dan menyediakan penghubung ke alat Flash disk yang bertugas menjaga kesetabilan perangkat. Pengontrol berisi suatu RISC mikro prosesor berukuran kecil dan hampir sama pada RAM.
3) Lalu Point test ini berkerja selama perangkat mengecek dan mengirimkan kode ke microprocessor
4) Setelah kita membuat suatu file dan menyimpannya di flash disk maka bagian ini adalah tempat menyimpan datanya, biasanya juga digunakan di dalam kamera digital.
5) Perangkat ini menghasilkan 12 MHZ sinyal dari perangkat utama dan mengendalikan keluaran data perangkat sampai sebuah tahap penguncian..
6) Lampu indikator berfungsi untuk menandai adanya transfer data atau adanya data yang dibaca dan data yang ditulis.
7) Menandai apakah perangkat ada di dalam mode “write protection” atau tidak.
8) Ruang kosong disediakan untuk tambahan satu flash memory, dan dapat digunakan untuk menyimpan data lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan.
* Komponen Pada Flshidisk :
* Komponen-komponen internal sebuahflash drive yang umum :
1. Sambungan USB
2. Perangkat pengontrol penyimpanan massal USB
3. Titik-titik percobaan
4. Chip flash memory
5. Oscillator kristal
6. LED
7. Write-protect switch
8. Ruang kosong untuk chip flash memory kedua
* Cara kerja flashdisk:
1) Konektor berfungsi untuk menghubungkan peripheral yang terdapat dalam flash disk ke port USB untuk kemudian di akses oleh SO.
2) Pengontrol penyimpanan memory berfungsi mengontrol dan menyediakan penghubung ke alat Flash disk yang bertugas menjaga kesetabilan perangkat. Pengontrol berisi suatu RISC mikro prosesor berukuran kecil dan hampir sama pada RAM.
3) Lalu Point test ini berkerja selama perangkat mengecek dan mengirimkan kode ke microprocessor
4) Setelah kita membuat suatu file dan menyimpannya di flash disk maka bagian ini adalah tempat menyimpan datanya, biasanya juga digunakan di dalam kamera digital.
5) Perangkat ini menghasilkan 12 MHZ sinyal dari perangkat utama dan mengendalikan keluaran data perangkat sampai sebuah tahap penguncian..
6) Lampu indikator berfungsi untuk menandai adanya transfer data atau adanya data yang dibaca dan data yang ditulis.
7) Menandai apakah perangkat ada di dalam mode “write protection” atau tidak.
8) Ruang kosong disediakan untuk tambahan satu flash memory, dan dapat digunakan untuk menyimpan data lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan.
Sabtu, 08 Juni 2013
antrian c++
#include<iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
typedef struct
{
int data [6];
int kepala;
int ekor;
}
Queue;
Queue antrian;
void Create()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
}
int kosong()
{
if(antrian.ekor==-1)
return 1;
else
return 0;
}
int penuh()
{
if(antrian.ekor==6-1)
return 1;
else
return 0;
}
void Enqueue(int data)
{
if(kosong()==1)
{
antrian.kepala=antrian.ekor=0;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
void Tampil();
{
if(kosong()==0)
{
for(int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor;i++)
{
cout<<antrian.data[i];
}
}
else
cout<<"Data Kosong !\n";
}
}
else
if(penuh()==0)
{
antrian.ekor++;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
}
}
int Dequeue()
{
int i;
int e=antrian.data[antrian.kepala];
for(i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor-1;i++)
{
antrian.data[i]=antrian.data[i+1];
}
antrian.ekor--;
return e;
}
void hancur()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
cout<<"Data sudah dibongkar";
}
void Tampil()
{
if (kosong()==0)
{
for (int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor; i++)
{ cout<<antrian.data[i]<<" ";
}
}
else
{
cout<<"Data Kosong\n";
}
}
void main()
{
int pil;
int data;
Create();
do
{
clrscr();
printf ("\n============MENU PILIHAN============\n");
printf ("1. Enqueue\n");
printf ("2. Dequeue\n");
printf ("3. Tampil\n");
printf ("4. Destroy\n");
printf ("5. Keluar\n");
printf ("--------------------------------------\n");
printf ("Masukkan Pilihan Anda -> ");
cin>>pil;
switch(pil){
case 1:
cout<<"Data : ";
cin>>data;
Enqueue(data);
break;
case 2:
cout<<"Elemen yang keluar : "<< Dequeue();
break;
case 3:
Tampil();
break;
case 4:
hancur();
break;
case 5:
clrscr();
break;
}
getch();
} while(pil!=5);
}
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
typedef struct
{
int data [6];
int kepala;
int ekor;
}
Queue;
Queue antrian;
void Create()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
}
int kosong()
{
if(antrian.ekor==-1)
return 1;
else
return 0;
}
int penuh()
{
if(antrian.ekor==6-1)
return 1;
else
return 0;
}
void Enqueue(int data)
{
if(kosong()==1)
{
antrian.kepala=antrian.ekor=0;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
void Tampil();
{
if(kosong()==0)
{
for(int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor;i++)
{
cout<<antrian.data[i];
}
}
else
cout<<"Data Kosong !\n";
}
}
else
if(penuh()==0)
{
antrian.ekor++;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
}
}
int Dequeue()
{
int i;
int e=antrian.data[antrian.kepala];
for(i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor-1;i++)
{
antrian.data[i]=antrian.data[i+1];
}
antrian.ekor--;
return e;
}
void hancur()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
cout<<"Data sudah dibongkar";
}
void Tampil()
{
if (kosong()==0)
{
for (int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor; i++)
{ cout<<antrian.data[i]<<" ";
}
}
else
{
cout<<"Data Kosong\n";
}
}
void main()
{
int pil;
int data;
Create();
do
{
clrscr();
printf ("\n============MENU PILIHAN============\n");
printf ("1. Enqueue\n");
printf ("2. Dequeue\n");
printf ("3. Tampil\n");
printf ("4. Destroy\n");
printf ("5. Keluar\n");
printf ("--------------------------------------\n");
printf ("Masukkan Pilihan Anda -> ");
cin>>pil;
switch(pil){
case 1:
cout<<"Data : ";
cin>>data;
Enqueue(data);
break;
case 2:
cout<<"Elemen yang keluar : "<< Dequeue();
break;
case 3:
Tampil();
break;
case 4:
hancur();
break;
case 5:
clrscr();
break;
}
getch();
} while(pil!=5);
}
Selasa, 04 Juni 2013
queue c++
#include<iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
typedef struct
{
int data [6];
int kepala;
int ekor;
}
Queue;
Queue antrian;
void Create()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
}
int kosong()
{
if(antrian.ekor==-1)
return 1;
else
return 0;
}
int penuh()
{
if(antrian.ekor==6-1)
return 1;
else
return 0;
}
void Enqueue(int data)
{
if(kosong()==1)
{
antrian.kepala=antrian.ekor=0;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
void Tampil();
{
if(kosong()==0)
{
for(int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor;i++)
{
cout<<antrian.data[i];
}
}
else
cout<<"Data Kosong !\n";
}
}
else
if(penuh()==0)
{
antrian.ekor++;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
}
}
int Dequeue()
{
int i;
int e=antrian.data[antrian.kepala];
for(i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor-1;i++)
{
antrian.data[i]=antrian.data[i+1];
}
antrian.ekor--;
return e;
}
void hancur()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
cout<<"Data sudah dibongkar";
}
void Tampil()
{
if (kosong()==0)
{
for (int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor; i++)
{ cout<<antrian.data[i]<<" ";
}
}
else
{
cout<<"Data Kosong\n";
}
}
void main()
{
int pil;
int data;
Create();
do
{
clrscr();
printf ("\n============MENU PILIHAN============\n");
printf ("1. Enqueue\n");
printf ("2. Dequeue\n");
printf ("3. Tampil\n");
printf ("4. Destroy\n");
printf ("5. Keluar\n");
printf ("--------------------------------------\n");
printf ("Masukkan Pilihan Anda -> ");
cin>>pil;
switch(pil){
case 1:
cout<<"Data : ";
cin>>data;
Enqueue(data);
break;
case 2:
cout<<"Elemen yang keluar : "<< Dequeue();
break;
case 3:
Tampil();
break;
case 4:
hancur();
break;
case 5:
clrscr();
break;
}
getch();
} while(pil!=5);
}
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
typedef struct
{
int data [6];
int kepala;
int ekor;
}
Queue;
Queue antrian;
void Create()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
}
int kosong()
{
if(antrian.ekor==-1)
return 1;
else
return 0;
}
int penuh()
{
if(antrian.ekor==6-1)
return 1;
else
return 0;
}
void Enqueue(int data)
{
if(kosong()==1)
{
antrian.kepala=antrian.ekor=0;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
void Tampil();
{
if(kosong()==0)
{
for(int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor;i++)
{
cout<<antrian.data[i];
}
}
else
cout<<"Data Kosong !\n";
}
}
else
if(penuh()==0)
{
antrian.ekor++;
antrian.data[antrian.ekor]=data;
}
}
int Dequeue()
{
int i;
int e=antrian.data[antrian.kepala];
for(i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor-1;i++)
{
antrian.data[i]=antrian.data[i+1];
}
antrian.ekor--;
return e;
}
void hancur()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
cout<<"Data sudah dibongkar";
}
void Tampil()
{
if (kosong()==0)
{
for (int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor; i++)
{ cout<<antrian.data[i]<<" ";
}
}
else
{
cout<<"Data Kosong\n";
}
}
void main()
{
int pil;
int data;
Create();
do
{
clrscr();
printf ("\n============MENU PILIHAN============\n");
printf ("1. Enqueue\n");
printf ("2. Dequeue\n");
printf ("3. Tampil\n");
printf ("4. Destroy\n");
printf ("5. Keluar\n");
printf ("--------------------------------------\n");
printf ("Masukkan Pilihan Anda -> ");
cin>>pil;
switch(pil){
case 1:
cout<<"Data : ";
cin>>data;
Enqueue(data);
break;
case 2:
cout<<"Elemen yang keluar : "<< Dequeue();
break;
case 3:
Tampil();
break;
case 4:
hancur();
break;
case 5:
clrscr();
break;
}
getch();
} while(pil!=5);
}
Rabu, 29 Mei 2013
JANGAN MAU DI ADU DOMBA !!!
INDONESIA Vs Malaysia :
"Jika kamu ingin menghancurkan
sebuah
wilayah/bangsa, bagaimana kamu
melakukanya?"
Jawabannya ada 2 cara,,,
"Cara pertama adalah kami datang
mengebom
daerah itu dan seterusnya, tapi itu
tidak efisien.,
Dan cara yang paling tepat adalah
(yang kedua)
yaitu membuat mereka
menghancurkan dirinya
sendiri dengan memecah belah
satu sama lain,
lalu kami memberikan dukungan
pada keduanya
dan memiliki agen di kedua belah
pihak yang
memanas-manasi keduanya,
sehingga mereka
saling menghina, menyakiti,
membunuh dan
menghancurkan satu sama lain,
ketika mereka
berdua hancur maka kamilah
pemenangnya."
Sahabatku , sampai saat ini
INDONESIA dengan ISLAM &
PANCASILA-nya
terlalu kuat untuk dipecah belah
oleh ZIONIS,
namun tetap ada celah yang
menjadi sisi
strategis bagi mereka untuk
mudah
menghancurkan kita, yaitu :
MEMBUAT KITA TERPENGARUH
UNTUK
MEMERANGI SAUDARA KITA SENDIRI
MALAYSIA
Dengan membuat isu-isu palsu dan
keributan
yang dibuat-buat sehingga
menimbulkan
kebencian antara kita.
Sahabatku, cukuplah Iraq,
Afganistan, Yaman,
Suriah yang menjadi korban dari
ADU DOMBA
ZIONIS!!
Jangan sampai INDONESIA dan
MALAYSIA jadi
korban berikutnya..!!!
Tolong jangan bantu ZIONIS untuk
memperlancar aksinya dengan
menebar isu-isu
palsu...
Jika INDONESIA-MALAYSIA bersatu
disitulah
kekuatan ASIA MUSLIM TERBESAR DI
DUNIA.
Katakan pada DUNIA bahwa :
"KITA TAK MUDAH DI ADU
DOMBA..!!!"
"Jika kamu ingin menghancurkan
sebuah
wilayah/bangsa, bagaimana kamu
melakukanya?"
Jawabannya ada 2 cara,,,
"Cara pertama adalah kami datang
mengebom
daerah itu dan seterusnya, tapi itu
tidak efisien.,
Dan cara yang paling tepat adalah
(yang kedua)
yaitu membuat mereka
menghancurkan dirinya
sendiri dengan memecah belah
satu sama lain,
lalu kami memberikan dukungan
pada keduanya
dan memiliki agen di kedua belah
pihak yang
memanas-manasi keduanya,
sehingga mereka
saling menghina, menyakiti,
membunuh dan
menghancurkan satu sama lain,
ketika mereka
berdua hancur maka kamilah
pemenangnya."
Sahabatku , sampai saat ini
INDONESIA dengan ISLAM &
PANCASILA-nya
terlalu kuat untuk dipecah belah
oleh ZIONIS,
namun tetap ada celah yang
menjadi sisi
strategis bagi mereka untuk
mudah
menghancurkan kita, yaitu :
MEMBUAT KITA TERPENGARUH
UNTUK
MEMERANGI SAUDARA KITA SENDIRI
MALAYSIA
Dengan membuat isu-isu palsu dan
keributan
yang dibuat-buat sehingga
menimbulkan
kebencian antara kita.
Sahabatku, cukuplah Iraq,
Afganistan, Yaman,
Suriah yang menjadi korban dari
ADU DOMBA
ZIONIS!!
Jangan sampai INDONESIA dan
MALAYSIA jadi
korban berikutnya..!!!
Tolong jangan bantu ZIONIS untuk
memperlancar aksinya dengan
menebar isu-isu
palsu...
Jika INDONESIA-MALAYSIA bersatu
disitulah
kekuatan ASIA MUSLIM TERBESAR DI
DUNIA.
Katakan pada DUNIA bahwa :
"KITA TAK MUDAH DI ADU
DOMBA..!!!"
Selasa, 21 Mei 2013
UFC Akan Dipertandingkan di Indonesia
UFC Akan Dipertandingkan di Indonesia
Kabar terbaru, UFC yang di tahun 2002 ditayangkan di stasiun televisi TPI, kini bukan lagi sekedar ditayangkan, bahkan akan dipertandingkan di Indonesia.
Rencana pertandingan UFC tersebut merupakan kerja sama antara MNC Media
dengan UFC. Rencana ini adalah bagian dari rencana UFC untuk memasuki
pasar Asia, yang penyelenggaraannya di Indonesia bekerja sama dengan MNC
Media. Beberapa rencana tambahan pada kerja sama ini adalah
menjadikan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah pada ajang UFC di
masa mendatang.
Kedua pihak juga menjalankan
acara Fighter Development Program untuk memajukan bidang olahraga ini
dan menciptakan petarung Mixed Martial Arts (MMA) kelas dunia dari
Indonesia. Dengan program ini, para
peserta terpilih akan dikirim ke Amerika Serikat untuk mendapatkan
pelatihan dari pelatih MMA kelas dunia agar dapat tampil pada
pertarungan UFC di masa depan.
UFC, Layakkah Disebut Sebagai Olah Raga?
Sebelumnya saya coba mengutip judul artikel “Olah Raga Tinju, Masih Layakkah Dipertontonkan?”, yang ditulis oleh kompasianer Juru Martani. Ada lagi artikel serupa berjudul “Tinju, Masih Layakkah Disebut Olahraga?” yang ditulis oleh kompasianer Edy Priyono. Kedua artikel tersebut dilatar belakangi oleh meninggalnya
seorang petinju muda asal Lampung Tubagus Setia Sakti diatas ring,
ketika bertarung melawan Ical Tobida dalam Kejuaraan Nasional Ad
Interim Versi KTPI yang di gelar di Jakarta.
Kejadian tersebut memang bisa
disebabkan oleh faktor human, misalnya kondisi fisik atau stamina yang
kurang fit pada atlet sebelum bertanding. Namun tak dapat disangkal,
bahwa tinju memang merupakan olahraga yang sarat risiko.
Pukulan yang dihunjamkan dapat mengenai setiap anggota badan lawan
tanding. Pukulan yang mengarah ke kepala, akan sangat fatal akibatnya
jika mengenai bagian dagu atau rahang. Dagu dan rahang adalah bagian
terlemah dalam pertandingan tinju. Saya jadi teringat dengan petinju
muda berbakat yang disebut-sebut akan menjadi juara Indonesia, yaitu
Muhammad Alfarizi. Gaya bertinju Alfarizi sangat menarik ditonton dan
kombinasi pukulannya komplit. Bahkan ada yang menyebut gaya betinju
Alfarizi mirip-mirip Nasem Hamed. Namun akhirnya Alfarizi juga meninggal
setelah bertarung melawan Kong Thawat Ora dari Thailand (tahun 2000). Alfarizi adalah petinju yang bagus, tapi sangat lemah pada bagian dagu dan rahang.
Nah, jika olah raga tinju saja
dipertanyakan kelayakannya untuk dipertontonkan, bahkan dipertanyakan
pula apakah termasuk olah raga atau bukan, maka pertanyaan yang lebih
tajam layak ditujukan pada pertarungan UFC. Dilihat dari cara bertarung
yang mengkombinasikan berbagai aliran bela diri, yang artinya
memungkinkan berbagai teknik serangan digunakan, maka UFC ini jauh lebih
beresiko dibandingkan dengan tinju. Hanya memang jumlah rondenya lebih
sedikit dibandingkan dengan tinju.
Tapi yang sangat terasa ketika
menonton pertandingan UFC adalah kesan “kengerian” ketika pertarungan
berakhir dengan teknik pertarungan di bawah (submission grappling
takedowns). Setelah lawan berhasil dijatuhkan, maka serangan masih boleh
dilanjutkan dengan pukulan ke arah kepala, mengunci dengan tangan atau
pun kaki. Ini yang mengerikan. Petarung yang yang berada di bawah, akan
sulit bertahan atau menangkis jika diserang dengan pukulan yang
bertubi-tubi. Maka tak jarang petarung tersebut akan berlumuran darah
terkena pukulan yang bertubi-tubi. “Kengerian” berikutnya adalah ketika
menyaksikan teknik kuncian yang mematikan. Kuncian di UFC bukan seperti
di judo atau jujitsu, yang akan segera dipisah oleh wasit jika sudah
menghasilkan angka. Di UFC, kita akan melihat kuncian dalam waktu yang
lama, sampai salah satu petarung melakukan tap atau menyerah. Saya
pernah menonton UFC (waktu itu saya menonton Royce Grazie), ketika lawan
Grazie terkena teknik kuncian, saya sempat berpikir tangannya atau
kakinya akan patah. Terakhir, yang lebih mengerikan adalah bahwa UFC
mengijinkan kuncian dengan sasaran pada leher. Kuncian ini terlihat
seolah seperti mencekik leher. Akibatnya memang seperti kalau dicekik,
sulit bernafas, dan akhirnya harus menyerah.
Ketika menonton UFC di TPI waktu
itu (tahun 2002), saya memang cukup menikmatinya. Mungkin karena melihat
hal yang baru dan seru, yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Tapi
kini, seiring dengan bertambahnya usia, saya mulai memikirkan hal yang
lebih luas. Bukan lagi kesenangan ketika menonton pertandingan bela diri
yang keras, tapi lebih pada esensi bela diri yang sebenarnya. Saya
ingin tetap mengambil esensi bela diri sebagai olah raga, seni dan
pembinaan mental. Saya teringat, bahwa kyokushin karate yang
dikembangkan oleh Mas Oyama, pernah dianggap “bukan karate” oleh
aliran-aliran karate yang ada saat itu, karena sistem full contact
kumite yang digunakannya. Padahal di kyokushin juga sarat dengan
filsafat dan prinsip bela diri yang tinggi.
Kini UFC akan ditayangkan lagi di
RCTI. Kali ini saya tidak akan menikmatinya lagi. Saya menilai UFC
memang sebuah tontonan yang menarik, tapi tidak lagi sebagai olah raga
yang menekankan fair play dan sportivitas. Ketika nantinya para atlet
atau praktisi bela diri dari berbagai aliran memutuskan untuk ikut
mendaftar di ajang yang diselenggarakan oleh MNC Media tersebut, apakah
yang terpikir oleh calon petarung tersebut? Apakah ia masih meyakini
prinsip-prinsip bela diri sebagaimana yang disumpahkannya setiap
mengawali latihannya? Kepada KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), bagaimana
kebijakannya terhadap penayangan pertarungan UFC ini? Apakah akan
dilarang, sebagaimana smackdown (WWE) yang pernah dilarang oleh KPI?
Atau diperbolehkan dengan pembatasan?
Dalam hal rencana akan
dipertarungkannya UFC di Indonesia, faktor keselamatan petarung adalah
hal paling utama yang harus diperhatikan. Jangan karena mengejar rating
dari bisnis pertunjukan UFC ini, faktor keselamatan petarung jadi
terabaikan. Di sisi lain, pengaruhnya terhadap tumbuhnya budaya
kekerasan juga harus diperhatikan. Inilah yang terjadi ketika KPI
memutuskan melarang penayangan smackdown ketika itu.
Sabtu, 18 Mei 2013
Pengertian TechDeck & Trik-trik Cara Dalam Bermain Tech Deck
Fingerboard
adalah versi miniatur dari skateboard. Ia adalah sama sebagai bentuk
skateboard, tetapi hanya 96 millimeters panjang, dan dengan itu lebih
sederhana, terdiri dari papan, pegangan-tape, dua truk, roda empat.
J berbagai fingerboards ada. Di satu ujung spektrum, ada Collectibles yang biasanya tidak memiliki pegangan tape pada bagian atas dan samping hampir sepenuhnya dibuat dari plastik. Biasanya ini dianggap sebagai tidak cocok untuk fingerboarding serius, karena setiap bagian (baut, axles, dan sebagainya) tidak dapat dilepas.
Utama yang lain dari kelas yang mewakili Fingerboard asli lebih setia salinan biasa skateboard. Ini terdiri dari kayu yang sebagian besar (walaupun beberapa termasuk plastik keras), memiliki daya cengkeram-tape, dan secara umum sangat mirip dengan ukuran penuh skateboards. Hal ini dimungkinkan untuk menyalin asli trik skateboard dengan jari dan penggunaan ini khusus boards. Ini juga lebih tahan lama, dan biasanya lebih mudah digunakan.
Fingerboarding sebagai lembaga dikatakan telah dimulai di Jerman dengan kedatangan dari Fingerboard championships. Ada juga sejumlah tuts piano profesional banyak dari mereka juga mendukung dan manufaktur produk-produk mereka sendiri seperti Martin Winkler.
Fingerboard miniatur ramps props dan ada juga yang melahirkan seorang tajam ke persamaan asli skateboard ramps. Fingerskating atau fingerboarding dapat dilakukan tangan kiri atau kanan. .
Cara
ollie 6 langkah:
1. Letakkan jari telunjuk Anda di suatu tempat antara hidung (depan) dari papan dan logo. Semakin jauh ke arah hidung Anda meletakkan jari Anda, semakin banyak kendali Anda akan memiliki Ollie Anda. Semakin jauh ke logo Anda meletakkan jari Anda, semakin tinggi akan Ollie. Kompromi yang baik akan mengenai pada baut, untuk yang lebih serbaguna Ollie.
2. Letakkan jari tengah pada ekor (belakang) dari papan.
3. Cukup menekan keras pada ekor dengan jari tengah. Hidung akan naik ke udara, tetapi jangan gerakkan jari tengah. Jauhkan papan dengan cara ini. Hal ini disebut sebagai "Pop" dan tidak perlu trik, tapi sebuah langkah penting untuk belajar, dan untuk membantu meningkatkan Ollie.
4,5,6. Sekarang saatnya untuk melakukan Ollie sebenarnya. Meraba posisi sama seperti sebelumnya. Pop papan.
Segera setelah Anda melihat hidung mulai naik ke udara, gerakkan tangan Anda hampir vertikal, sementara geser jari telunjuk Anda ke hidung ke tingkat dewan di udara.
Tanah papan kembali, dan menggelinding bersih. Jangan membanting papan bawah, karena melonggarkan baut untuk axels
1. Letakkan jari telunjuk Anda di suatu tempat antara hidung (depan) dari papan dan logo. Semakin jauh ke arah hidung Anda meletakkan jari Anda, semakin banyak kendali Anda akan memiliki Ollie Anda. Semakin jauh ke logo Anda meletakkan jari Anda, semakin tinggi akan Ollie. Kompromi yang baik akan mengenai pada baut, untuk yang lebih serbaguna Ollie.
2. Letakkan jari tengah pada ekor (belakang) dari papan.
3. Cukup menekan keras pada ekor dengan jari tengah. Hidung akan naik ke udara, tetapi jangan gerakkan jari tengah. Jauhkan papan dengan cara ini. Hal ini disebut sebagai "Pop" dan tidak perlu trik, tapi sebuah langkah penting untuk belajar, dan untuk membantu meningkatkan Ollie.
4,5,6. Sekarang saatnya untuk melakukan Ollie sebenarnya. Meraba posisi sama seperti sebelumnya. Pop papan.
Segera setelah Anda melihat hidung mulai naik ke udara, gerakkan tangan Anda hampir vertikal, sementara geser jari telunjuk Anda ke hidung ke tingkat dewan di udara.
Tanah papan kembali, dan menggelinding bersih. Jangan membanting papan bawah, karena melonggarkan baut untuk axels
Jumat, 10 Mei 2013
Keanehan yang terjadi saat tsunami 2004 di aceh
Benarkah tsunami Aceh ulah Amerika "Subhanallah", hanya kata itu yang bisa saya ucapkan, ketika saya mendengar dan membaca bahwa tsunami di aceh tahun 2004 lalu adalah ulah bangsa Adidaya yang namannya Amerika.
Disitu disebutkan bahwa, tsunami tersebut telah diketahui oleh negara India, tsunami tersebut adalah senjata nuklir helium halus yang sengaja diledakkan didasar laut, ini ditemukan dan dimungkinkan karena, banyaknya jenajah di Aceh seperti terbakar.
Saat jenajah tersebut ditemukan keesokkan harinya jenajah menghitam seperti terbakar oleh sesuatu, entah benar atau tidak cerita ini, entah fakta atau fiksi namun kecurigaan kita pantas berdasar, katanya amerika akan mendirikan pangkalan militer di Aceh dan menguasai minyak, entah kapan akan mereka realisasikan, mungkin menunggu pemimpin yang tepat pilihan mereka.
Ulasan ini ternyata dibahas juga oleh situs berita di Indonesia dan dibukukan oleh Jamie king berikut kutipan nya. Sumber resmi mengatakan bahwa tragedi tersebut terjadi karena pergeseran lempeng. Namun, beberapa orang percaya bahwa tragedi tersebut terjadi karena ulah Amerika. Pemerintah Amerika meledakkan sebuah bom nuklir untuk menghancurkan Aceh dan menguasai sumber minyak di Provinsi Serambi Makkah tersebut.
Menurut salah seorang relawan, yang kini tidak diketahui rimbanya, saat tiba di Aceh dia menemukan air tercemar radioaktif. Selain itu, tidak lama setelah tsunami terjadi, sekitar 2.000 marinir Amerika menguasai posisi strategis di provinsi itu dengan dalih operasi penyelamatan. Siapa yang bisa menjamin bahwa kehadiran marinir Amerika hanya untuk membantu korban, tanpa ada misi lain?
Setidaknya konfirasi teori ini telah dibukukan oleh Jamie King dengan Judul: 111 Konspirasi Menghebohkan Dunia, Penerbit: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup) Cetakan: Pertama, 2010, Tebal: 336 halaman. Nyatanya Amerika memang negara besar dan negara Adidaya, Amerika layaknya polisi dunia yang mampu menerapkan hukumnya di negara yang di inginkannya.
Namun setidaknya Amerika melihat bukti kebesaran Allah ta`ala jika memang tsunami Aceh adalah perbuatan mereka, mereka melihat tetap berdiri kokohnya Masjid agung terhadap dahsyatnya tsunami, ini akan membuat mereka menggelengkan kepala, dan membuka mata mereka, karena ada kekuasaan yang lebih tinggi di atas mereka, tinggal tunggu tanggal mainnya.
Disitu disebutkan bahwa, tsunami tersebut telah diketahui oleh negara India, tsunami tersebut adalah senjata nuklir helium halus yang sengaja diledakkan didasar laut, ini ditemukan dan dimungkinkan karena, banyaknya jenajah di Aceh seperti terbakar.
Saat jenajah tersebut ditemukan keesokkan harinya jenajah menghitam seperti terbakar oleh sesuatu, entah benar atau tidak cerita ini, entah fakta atau fiksi namun kecurigaan kita pantas berdasar, katanya amerika akan mendirikan pangkalan militer di Aceh dan menguasai minyak, entah kapan akan mereka realisasikan, mungkin menunggu pemimpin yang tepat pilihan mereka.
Ulasan ini ternyata dibahas juga oleh situs berita di Indonesia dan dibukukan oleh Jamie king berikut kutipan nya. Sumber resmi mengatakan bahwa tragedi tersebut terjadi karena pergeseran lempeng. Namun, beberapa orang percaya bahwa tragedi tersebut terjadi karena ulah Amerika. Pemerintah Amerika meledakkan sebuah bom nuklir untuk menghancurkan Aceh dan menguasai sumber minyak di Provinsi Serambi Makkah tersebut.
Menurut salah seorang relawan, yang kini tidak diketahui rimbanya, saat tiba di Aceh dia menemukan air tercemar radioaktif. Selain itu, tidak lama setelah tsunami terjadi, sekitar 2.000 marinir Amerika menguasai posisi strategis di provinsi itu dengan dalih operasi penyelamatan. Siapa yang bisa menjamin bahwa kehadiran marinir Amerika hanya untuk membantu korban, tanpa ada misi lain?
Setidaknya konfirasi teori ini telah dibukukan oleh Jamie King dengan Judul: 111 Konspirasi Menghebohkan Dunia, Penerbit: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup) Cetakan: Pertama, 2010, Tebal: 336 halaman. Nyatanya Amerika memang negara besar dan negara Adidaya, Amerika layaknya polisi dunia yang mampu menerapkan hukumnya di negara yang di inginkannya.
Namun setidaknya Amerika melihat bukti kebesaran Allah ta`ala jika memang tsunami Aceh adalah perbuatan mereka, mereka melihat tetap berdiri kokohnya Masjid agung terhadap dahsyatnya tsunami, ini akan membuat mereka menggelengkan kepala, dan membuka mata mereka, karena ada kekuasaan yang lebih tinggi di atas mereka, tinggal tunggu tanggal mainnya.
Jumat, 26 April 2013
program java menghitung kecepatan
import java.io.*;
public class mobil {
public static void main (String[] args) throws IOException
{
Double waktu_tempuh, jarak, kecepatan;
BufferedReader in=new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));
//baca waktu, jarak (input)
System.out.println("Masukkan waktu tempuh anda : "); waktu_tempuh=Double.parseDouble (in.readLine());
System.out.println("Masukkan jarak tempuh anda : "); jarak=Double.parseDouble (in.readLine());
//hitung kecepatan
kecepatan=jarak/waktu_tempuh;
//cetak ke layar
System.out.println("Kecepatan Mobil anda adalah : " + kecepatan + " km/jam ");
if (kecepatan<40)
System.out.println("Kecepatan Terlalu Lamban");
else if (kecepatan<60)
System.out.println("Kecepatan Sedang");
else //kecepatan>60
System.out.println("Kecepatan Tinggi");
}
}
public class mobil {
public static void main (String[] args) throws IOException
{
Double waktu_tempuh, jarak, kecepatan;
BufferedReader in=new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));
//baca waktu, jarak (input)
System.out.println("Masukkan waktu tempuh anda : "); waktu_tempuh=Double.parseDouble (in.readLine());
System.out.println("Masukkan jarak tempuh anda : "); jarak=Double.parseDouble (in.readLine());
//hitung kecepatan
kecepatan=jarak/waktu_tempuh;
//cetak ke layar
System.out.println("Kecepatan Mobil anda adalah : " + kecepatan + " km/jam ");
if (kecepatan<40)
System.out.println("Kecepatan Terlalu Lamban");
else if (kecepatan<60)
System.out.println("Kecepatan Sedang");
else //kecepatan>60
System.out.println("Kecepatan Tinggi");
}
}
Sorting Algorithms
Sorting Algorithms
Beberapa
Algoritma Sorting
- Bubble Sort
- Selection Sort
- Insertion Sort
- Merge Sort
- Quick Sort
Bubble Sort:
pseudocode
BUBBLESORT(A)
1 for i←1 to length[A]
2 do for j←length[A]
downto i+1
3 do
if A[j] < A[j-1]
4 then
exchange A[j] ↔ A[j-1]
Contoh
Algoritma: BUBBLE SORT
banyaknya
data: n
Data diurutkan/disorting dari
yang bernilai besar
Proses
step 1 : Periksalah
nilai dua elemen mulai dari urutan ke-n sampai
urutan ke-1. Jika nilai kiri<kanan, tukarkan kedua data itu.
step 2 : Periksalah
nilai dua elemen mulai dari urutan ke-n sampai
urutan ke-2. Jika nilai kiri<kanan, tukarkan kedua data itu.
step
n-1 : Periksalah
nilai dua elemen mulai dari urutan ke-n sampai
urutan ke-n-1. Jika nilai kiri<kanan, tukarkan kedua data itu.
Bubble Sort:
tahap demi tahap
Awal 7 4 5 8 10
Bubble Sort:
tahap demi tahap
Awal 7 4 5 8 10
Step- 7 4 5 8 10
Bubble Sort:
tahap demi tahap
Awal 7 4 5 8 10
Step-1 7 4 5 10 8
Bubble Sort:
tahap demi tahap
Awal 7 4 5 8 10
Step-1 10
7 4 5 8
Step-2 10
7 8 4 5
Beberapa
Algoritma Sorting
- Bubble Sort
- Selection Sort
- Insertion Sort
- Merge Sort
- Quick Sort
Selection
Sort: Pseudocode
SELECTIONSORT(A)
1 for
i← 1 to length[A]-1
2
min =
i;
3
do
for j ← i+1 to length[A]
4
do
if A[j] < A[min]
5
min = j;
6
exchange A[min] ↔ A[i]
7
Prinsip kerja:
8
Dari elemen sebanyak n,
9
Carilah elemen terkecil dari array A, dan
swap-lah elemen terkecil tersebut dengan elemen pertama (A[1] ).
10 Carilah
elemen terkecil kedua dari array A, dan swap-lah elemen tersebut dengan elemen
kedua (A[2])
11 Ulangi
sampai n-1 elemen pertama dari array A
Selection
Sort: contoh
Beberapa
Algoritma Sorting
- Bubble Sort
- Selection Sort
- Insertion Sort
- Merge Sort
- Quick Sort
Insertion
Sort: pseudocode
INSERTION-SORT(A)
1 for j←2 to length[A]
2 do
key←A[j]
3 Insert
A[j] ke sekuens yang sudah disorting A[1…j-1]
4 i←
j-1
5 while
i>0 and A[i] > key
6 do A[i+1] ←A[i]
7 i
← i -1
8 A[i+1]
←key
Insertion
Sort: contoh
Quiz
Diketahui
deretan data sbb.
80 84 100
24 79 85
91 65 17
3 1 21
- Urutkan data tsb. memakai Selection Sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
- Urutkan data tsb. memakai Selection Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
- Urutkan data tsb. memakai Insertion Sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
- Urutkan data tsb. memakai Insertion Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
Beberapa
Algoritma Sorting
- Bubble Sort
- Selection Sort
- Insertion Sort
- Merge Sort
- Quick Sort
Prinsip
Kerja Quick Sort
•
Divide
–
Partisilah array A[p…r] ke dalam dua buah
subarray A[p…q-1] dan A[q+1…r] sedemikian hingga
•
tiap elemen pada A[p…q-1] senantiasa
lebih kecil atau sama dengan A[q]
DAN
•
tiap elemen pada A[q+1…r] senantiasa sama
atau lebih besar dari A[q]
–
Hitunglah q
•
Conquer
–
Urutkan (sorting-lah) A[p…q-1] dan A[q+1…r]
secara rekursif
•
Combine
–
Kedua subarray telah diurutkan pada posisi
masing-masing, sehingga tidak diperlukan upaya khusus untuk mengkombinasikan
mereka. A[p…r] telah ter-sorting
Quick Sort:
pseudocode
Cara Kerja
Quick Sort
Quick Sort:
Contoh
Quick Sort:
Contoh
Quick Sort:
Contoh
Quick Sort:
Contoh
Quick Sort:
Contoh
Quick Sort:
Contoh
Quick Sort:
Contoh
Quick Sort:
Contoh
4 region
dalam procedure PARTITION
Best Case
& Worst Case
Quiz
Diketahui
deretan data sbb.
80 84 100
24 79 85
91 65 17
3 1 21
- Urutkan data tsb. memakai Merge sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
- Urutkan data tsb. memakai Merge Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
- Urutkan data tsb. memakai Quick Sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
- Urutkan data tsb. memakai Quick Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
Randomized
Quicksort
RANDOMIZED-QUICKSORT
(A, p,r)
1 If
p<r
2 then
q←RANDOMIZED-PARTITION (A,p,r)
3 RANDOMIZED-QUICKSORT(A,p,q-1)
4 RANDOMIZED-QUICKSORT(A,q+1,r)
RANDOMIZED-PARTITION(A,
p,r)
1 i←RANDOM(p,r)
2 exchange A[r] ↔A[i]
3 return PARTITION (A,p,r)
Langganan:
Postingan (Atom)