Pages

Subscribe:

Minggu, 09 Juni 2013

antrian c++

#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main ()
{
int cek=0,data[20],x,hapus;
char pil;
    do
    {
    clrscr();
    printf("1.tambah antrian:\n");
    printf("2.hapus antrian:\n");
    printf("3.lihat antrian:\n");
    printf("4.keluar:\n");
    pil=getch();
    if(pil !='1' &&pil!='2'&&pil!='3'&&pil!='4')
    printf("\nanda telah mengetikan inputan...\n");
    else
    {
    if(pil=='1')
        {
            if(cek==20)
            printf("\nantrian penuh\n");
            else
            {
            printf("\nmasukan nilai\n"); scanf("%i",&x);
            data[cek]=x;
            cek++;
            }
        }
    else
        {
        if(pil=='2')
            {
            if(cek==0)
            printf("\nantrian kosong\n");
            else
            {
            hapus=data[0];
            for(int v=0;v<cek;v++)
            data[v]=data[v+1];
            data[cek-1]=NULL;
            cek--;
            printf("\ndata dengan nilai=%i terhapus",hapus);
            }
            getch();
            }
            else
            {
            if(pil=='3')
            {
            if(cek==0)

            printf("\nantrian kosong\n");
            else
            {
            printf("\n");
            for(int z=0;z<cek;z++)
            {
             printf(" | ");
             printf("%i",data[z]);
             printf(" | ");
            }
        }
        getch();
        }
    }
}
 }
}while(pil!='4');
}

flashdisk

Sejarah Flashdisk :

Saat ini ada empat entitas yang mengklaim menemukan flash drive USB: Dov Moran dari M-Systems , Pua Khein Seng Phison Elektronik, Teknologi Trek , dan Teknologi Netac . Trek Teknologi dan Netac Technology telah berusaha untuk melindungi klaim paten mereka tersebut. Trek memenangkan gugatan di pengadilan Singapura, tapi sebuah pengadilan di Inggris mencabut salah satu paten Trek di Inggris. Pua Khein-Seng dari Malaysia mengklaim telah memasukkan chip pertama di dunia kontroler USB flash. Saat ini ia adalah CEO dari Phison Electronics Corp yang berbasis di Taiwan. 

Produk komersial Pertama :

Trek Teknologi dan IBM mulai menjual USB drive flash pertama secara komersial pada tahun 2000. Singapura Trek Teknologi menjual model dengan merek "thumbdrive", dan IBM memasarkan drive tersebut pertama kali di Amerika Utara dengan produk bernama "DiskOnKey" yang dikembangkan dan diproduksi oleh M-Systems sebuah perusahaan yang berbasis di Israel. Memiliki kapasitas penyimpanan 8 MB , lima kali lebih besar daripada kapasitas disket pada waktu itu.  Pada tahun 2000 Lexar memperkenalkan Compact Flash (CF) dengan koneksi USB, dan kabel USB untuk hub USB. 

Generasi Kedua:

Modern flash drive menggunakan USB 2.0 konektivitas. Namun, UFD saat ini tidak menggunakan penuh kecepatan transfer 480 Mbit/s (60MB / s). Kecepatan transfer file bervariasi pada UFD, Kecepatan dalam satuan Mbyte per detik seperti "180X" berarti 180 x 150 KiB/s. Beberapa UFD dapat membaca data hingga 30 megabyte / s (MB / s) dan menulis data sekitar setengahnya. Kecepatan Transfer Ini sekitar 20 kali lebih cepat dari USB 1.1 pada kecepatan penuh yang terbatas pada kecepatan maksimum 12 Mbit / s (1,5 MB / s). 

Generasi Ketiga :
Seperti USB 2.0 sebelumnya, USB 3.0 menawarkan kecepatan transfer data secara dramatis meningkat dibandingkan dengan pendahulunya. USB 3.0 mampu mencapai kecepatan transfer hingga 5Gbit / s, dibandingkan dengan USB 2.0 's 480 Mbit / s. Semua perangkat USB 3.0 ke bawah kompatibel dengan port USB 2.0. Meskipun USB 3.0 memungkinkan kecepatan transfer data yang sangat tinggi, tapi sebagian besar USB 3.0 Flash Drives tidak memanfaatkan kekuatan penuh dari interface USB 3.0 karena keterbatasan kontroler memori mereka.

* Prinsip kerja USB (Universal Serial Bus)
Bus itu sendiri memiliki koneksi yang biasa disebut koneksi “host/slave“, yang artinya PC yang mengelola semua transfer dan periferal hanya dapat meresponnya. Sebuah pengontrol host USB pada PC–biasanya terintegrasi pada chipset motherboard generasi terbaru–mengatur semua pengiriman dan penerimaan data antara PC dan perangkat eksternal. Sebuah kabel berisi empat buah kawat menghubungkan periferal ke PC melalui port USB yang terdapat pada keduanya. Di dalam kabel tersebut, dua kawat akan menangani transmisi data, sebuah lagi menangani ground dan sebuah lagi memasok daya sebesar lima volt ke periferal.

Transfer data pada USB dikirim dalam bentuk paket, sementara port paralel dan serial mentransfernya dalam bentuk bit individual. Sebagai contoh, bila Anda ingin menyimpan sebuah file pada sebuah drive Zip USB, pertama-tama PC akan memotong-motong file tersebut menjadi potongan-potongan sebesar 64-byte–setiap potongan menyertakan informasi pengalamatan dan data itu sendiri–dan kemudian mengirimkan potongan tersebut ke port USB.

* Pengertian flashdisk :

Flash Memory adalah media penyimpanan yang berjenis “non-volatile” yang berarti tidak memerlukan power untuk menjaga keberadaan data. Flash Memori hampir sama dengan EEPROMC (Electrically Erasable Programmable ROM) Kapasitas memorinya pun beragam, mempunyai kemampuan transfer data untuk penulisan mencapai 88 Mbps sedangkan untuk pembacaan mencapai 5 Mbps. Para ilmuan membuatnya menjadi sistem penyimpan data portabel, mirip disket, maka sering disebut Flash Disk.

Flash Disk adalah media penyimpan dari floppy driveB jenis lain yang umumnya mempunyai kapasitas memori 128 MB s/d 64 GB, dengan menggunakan interface jenis USBC (Universal Serial Bus), sangat praktis dan ringan dengan ukuran berkisar 96 x 32 mm dan pada bagian belakang bentuknya agak menjurus keluar, digunakan untuk tempat penyimpanan baterai jenis AAA dan LCD (Untuk Fitur MP3, Voice Recording dan FM Tuner) dan terdapat port USB yang disediakan penutupnya yang berbentuk sama dengan body utamanya.

* Komponen Pada Flshidisk :
 
* Komponen-komponen internal sebuahflash drive yang umum :
1. Sambungan USB
2. Perangkat pengontrol penyimpanan massal USB
3. Titik-titik percobaan
4. Chip flash memory
5. Oscillator kristal
6. LED
7. Write-protect switch
8. Ruang kosong untuk chip flash memory kedua


* Cara kerja flashdisk:
1) Konektor berfungsi untuk menghubungkan peripheral yang terdapat dalam flash disk ke port USB untuk kemudian di akses oleh SO.
2) Pengontrol penyimpanan memory berfungsi mengontrol dan menyediakan penghubung ke alat Flash disk yang bertugas menjaga kesetabilan perangkat. Pengontrol berisi suatu RISC mikro prosesor berukuran kecil dan hampir sama pada RAM.
3) Lalu Point test ini berkerja selama perangkat mengecek dan mengirimkan kode ke microprocessor
4) Setelah kita membuat suatu file dan menyimpannya di flash disk maka bagian ini adalah tempat menyimpan datanya, biasanya juga digunakan di dalam kamera digital.
5) Perangkat ini menghasilkan 12 MHZ sinyal dari perangkat utama dan mengendalikan keluaran data perangkat sampai sebuah tahap penguncian..
6) Lampu indikator berfungsi untuk menandai adanya transfer data atau adanya data yang dibaca dan data yang ditulis.
7) Menandai apakah perangkat ada di dalam mode “write protection” atau tidak.
8) Ruang kosong disediakan untuk tambahan satu flash memory, dan dapat digunakan untuk menyimpan data lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan.

Sabtu, 08 Juni 2013

antrian c++

#include<iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
typedef struct
{
int data [6];
int kepala;
int ekor;
}
Queue;
Queue antrian;
void Create()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
}

int kosong()
{
if(antrian.ekor==-1)
return 1;
else
return 0;
}
int penuh()
{
if(antrian.ekor==6-1)
return 1;
else
return 0;
}
void Enqueue(int data)
{
if(kosong()==1)
{
antrian.kepala=antrian.ekor=0;
antrian.data[antrian.ekor]=data;

void Tampil();
{
if(kosong()==0)
{
for(int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor;i++)
{
cout<<antrian.data[i];
}
}
else
 cout<<"Data Kosong !\n";
}
}
else
if(penuh()==0)
 {
antrian.ekor++;
antrian.data[antrian.ekor]=data;

 }
}
int Dequeue()
{
int i;
int e=antrian.data[antrian.kepala];

for(i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor-1;i++)
{
antrian.data[i]=antrian.data[i+1];
}
antrian.ekor--;
return e;
}
void hancur()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
cout<<"Data sudah dibongkar";
}

void Tampil()
{
if (kosong()==0)
{
for (int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor; i++)
{ cout<<antrian.data[i]<<" ";
}
}
else
{
cout<<"Data Kosong\n";
}
}
void main()
{
int pil;
int data;
Create();

 do
{
 clrscr();
printf ("\n============MENU PILIHAN============\n");
printf ("1. Enqueue\n");
printf ("2. Dequeue\n");
printf ("3. Tampil\n");
printf ("4. Destroy\n");
printf ("5. Keluar\n");
printf ("--------------------------------------\n");
printf ("Masukkan Pilihan Anda -> ");
cin>>pil;

switch(pil){
case 1:
cout<<"Data : ";
cin>>data;
Enqueue(data);
break;

case 2:
cout<<"Elemen yang keluar : "<< Dequeue();
break;

case 3:
Tampil();
break;

case 4:
hancur();
break;
case 5:
clrscr();
break;
}
getch();
} while(pil!=5);
}

Selasa, 04 Juni 2013

queue c++

#include<iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
typedef struct
{
int data [6];
int kepala;
int ekor;
}
Queue;
Queue antrian;
void Create()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
}

int kosong()
{
if(antrian.ekor==-1)
return 1;
else
return 0;
}
int penuh()
{
if(antrian.ekor==6-1)
return 1;
else
return 0;
}
void Enqueue(int data)
{
if(kosong()==1)
{
antrian.kepala=antrian.ekor=0;
antrian.data[antrian.ekor]=data;

void Tampil();
{
if(kosong()==0)
{
for(int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor;i++)
{
cout<<antrian.data[i];
}
}
else
 cout<<"Data Kosong !\n";
}
}
else
if(penuh()==0)
 {
antrian.ekor++;
antrian.data[antrian.ekor]=data;

 }
}
int Dequeue()
{
int i;
int e=antrian.data[antrian.kepala];

for(i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor-1;i++)
{
antrian.data[i]=antrian.data[i+1];
}
antrian.ekor--;
return e;
}
void hancur()
{
antrian.kepala=antrian.ekor=-1;
cout<<"Data sudah dibongkar";
}

void Tampil()
{
if (kosong()==0)
{
for (int i=antrian.kepala;i<=antrian.ekor; i++)
{ cout<<antrian.data[i]<<" ";
}
}
else
{
cout<<"Data Kosong\n";
}
}
void main()
{
int pil;
int data;
Create();

 do
{
 clrscr();
printf ("\n============MENU PILIHAN============\n");
printf ("1. Enqueue\n");
printf ("2. Dequeue\n");
printf ("3. Tampil\n");
printf ("4. Destroy\n");
printf ("5. Keluar\n");
printf ("--------------------------------------\n");
printf ("Masukkan Pilihan Anda -> ");
cin>>pil;

switch(pil){
case 1:
cout<<"Data : ";
cin>>data;
Enqueue(data);
break;

case 2:
cout<<"Elemen yang keluar : "<< Dequeue();
break;

case 3:
Tampil();
break;

case 4:
hancur();
break;
case 5:
clrscr();
break;
}
getch();
} while(pil!=5);
}

Rabu, 29 Mei 2013

JANGAN MAU DI ADU DOMBA !!!

INDONESIA Vs Malaysia :


"Jika kamu ingin menghancurkan
sebuah
wilayah/bangsa, bagaimana kamu
melakukanya?"
Jawabannya ada 2 cara,,,

"Cara pertama adalah kami datang
mengebom
daerah itu dan seterusnya, tapi itu
tidak efisien.,

Dan cara yang paling tepat adalah
(yang kedua)
yaitu membuat mereka
menghancurkan dirinya
sendiri dengan memecah belah
satu sama lain,
lalu kami memberikan dukungan
pada keduanya
dan memiliki agen di kedua belah
pihak yang
memanas-manasi keduanya,
sehingga mereka
saling menghina, menyakiti,
membunuh dan
menghancurkan satu sama lain,
ketika mereka
berdua hancur maka kamilah
pemenangnya."

Sahabatku , sampai saat ini
INDONESIA dengan ISLAM &
PANCASILA-nya
terlalu kuat untuk dipecah belah
oleh ZIONIS,
namun tetap ada celah yang
menjadi sisi
strategis bagi mereka untuk
mudah
menghancurkan kita, yaitu :

MEMBUAT KITA TERPENGARUH
UNTUK
MEMERANGI SAUDARA KITA SENDIRI
MALAYSIA

Dengan membuat isu-isu palsu dan
keributan
yang dibuat-buat sehingga
menimbulkan
kebencian antara kita.

Sahabatku, cukuplah Iraq,
Afganistan, Yaman,
Suriah yang menjadi korban dari
ADU DOMBA
ZIONIS!!

Jangan sampai INDONESIA dan
MALAYSIA jadi
korban berikutnya..!!!
Tolong jangan bantu ZIONIS untuk
memperlancar aksinya dengan
menebar isu-isu
palsu...

Jika INDONESIA-MALAYSIA bersatu
disitulah
kekuatan ASIA MUSLIM TERBESAR DI
DUNIA.
Katakan pada DUNIA bahwa :

"KITA TAK MUDAH DI ADU
DOMBA..!!!"

Selasa, 21 Mei 2013

UFC Akan Dipertandingkan di Indonesia

UFC Akan Dipertandingkan  di Indonesia
Kabar terbaru, UFC yang di tahun 2002 ditayangkan di stasiun televisi TPI, kini bukan lagi sekedar ditayangkan, bahkan akan dipertandingkan di Indonesia. Rencana pertandingan UFC tersebut merupakan kerja sama antara MNC Media dengan UFC. Rencana ini adalah bagian dari rencana UFC untuk memasuki pasar Asia, yang penyelenggaraannya di Indonesia bekerja sama dengan MNC Media. Beberapa rencana tambahan pada kerja sama ini adalah menjadikan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah pada ajang UFC di masa mendatang.
Kedua pihak juga menjalankan acara Fighter Development Program untuk memajukan bidang olahraga ini dan menciptakan petarung Mixed Martial Arts (MMA) kelas dunia dari Indonesia. Dengan program ini, para peserta terpilih akan dikirim ke Amerika Serikat untuk mendapatkan pelatihan dari pelatih MMA kelas dunia agar dapat tampil pada pertarungan UFC di masa depan.
UFC, Layakkah Disebut Sebagai Olah Raga?
Sebelumnya saya coba mengutip judul artikel “Olah Raga Tinju, Masih Layakkah Dipertontonkan?”, yang ditulis oleh kompasianer Juru Martani. Ada lagi artikel serupa berjudul “Tinju, Masih Layakkah Disebut Olahraga?” yang ditulis oleh kompasianer Edy Priyono. Kedua artikel tersebut dilatar belakangi oleh meninggalnya seorang petinju muda asal Lampung Tubagus Setia Sakti diatas ring, ketika bertarung melawan Ical Tobida  dalam Kejuaraan Nasional Ad Interim Versi KTPI yang di gelar di Jakarta.
Kejadian tersebut memang bisa disebabkan oleh faktor human, misalnya kondisi fisik atau stamina yang kurang fit pada atlet sebelum bertanding. Namun tak dapat disangkal, bahwa tinju memang merupakan olahraga yang sarat risiko. Pukulan yang dihunjamkan dapat mengenai setiap anggota badan lawan tanding. Pukulan yang mengarah ke kepala, akan sangat fatal akibatnya jika mengenai bagian dagu atau rahang. Dagu dan rahang adalah bagian terlemah dalam pertandingan tinju. Saya jadi teringat dengan petinju muda berbakat yang disebut-sebut akan menjadi juara Indonesia, yaitu Muhammad Alfarizi. Gaya bertinju Alfarizi sangat menarik ditonton dan kombinasi pukulannya komplit. Bahkan ada yang menyebut gaya betinju Alfarizi mirip-mirip Nasem Hamed. Namun akhirnya Alfarizi juga meninggal setelah bertarung melawan Kong Thawat Ora dari Thailand (tahun 2000). Alfarizi adalah petinju yang bagus, tapi sangat lemah pada bagian dagu dan rahang.
Nah, jika olah raga tinju saja dipertanyakan kelayakannya untuk dipertontonkan, bahkan dipertanyakan pula apakah termasuk olah raga atau bukan, maka pertanyaan yang lebih tajam layak ditujukan pada pertarungan UFC. Dilihat dari cara bertarung yang mengkombinasikan berbagai aliran bela diri, yang artinya memungkinkan berbagai teknik serangan digunakan, maka UFC ini jauh lebih beresiko dibandingkan dengan tinju. Hanya memang jumlah rondenya lebih sedikit dibandingkan dengan tinju.
Tapi yang sangat terasa ketika menonton pertandingan UFC adalah kesan “kengerian” ketika pertarungan berakhir dengan teknik pertarungan di bawah (submission grappling takedowns). Setelah lawan berhasil dijatuhkan, maka serangan masih boleh dilanjutkan dengan pukulan ke arah kepala, mengunci dengan tangan atau pun kaki. Ini yang mengerikan. Petarung yang yang berada di bawah, akan sulit bertahan atau menangkis jika diserang dengan pukulan yang bertubi-tubi. Maka tak jarang petarung tersebut akan berlumuran darah terkena pukulan yang bertubi-tubi. “Kengerian” berikutnya adalah ketika menyaksikan teknik kuncian yang mematikan. Kuncian di UFC bukan seperti di judo atau jujitsu, yang akan segera dipisah oleh wasit jika sudah menghasilkan angka. Di UFC, kita akan melihat kuncian dalam waktu yang lama, sampai salah satu petarung melakukan tap atau menyerah. Saya pernah menonton UFC (waktu itu saya menonton Royce Grazie), ketika lawan Grazie terkena teknik kuncian, saya sempat berpikir tangannya atau kakinya akan patah. Terakhir, yang lebih mengerikan adalah bahwa UFC mengijinkan kuncian dengan sasaran pada leher. Kuncian ini terlihat seolah seperti mencekik leher. Akibatnya memang seperti kalau dicekik, sulit bernafas, dan akhirnya harus menyerah.
Ketika menonton UFC di TPI waktu itu (tahun 2002), saya memang cukup menikmatinya. Mungkin karena melihat hal yang baru dan seru, yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Tapi kini, seiring dengan bertambahnya usia, saya mulai memikirkan hal yang lebih luas. Bukan lagi kesenangan ketika menonton pertandingan bela diri yang keras, tapi lebih pada esensi bela diri yang sebenarnya. Saya ingin tetap mengambil esensi bela diri sebagai olah raga, seni dan pembinaan mental. Saya teringat, bahwa kyokushin karate yang dikembangkan oleh Mas Oyama, pernah dianggap “bukan karate” oleh aliran-aliran karate yang ada saat itu, karena sistem full contact kumite yang digunakannya. Padahal di kyokushin juga sarat dengan filsafat dan prinsip bela diri yang tinggi.
Kini UFC akan ditayangkan lagi di RCTI. Kali ini saya tidak akan menikmatinya lagi. Saya menilai UFC memang sebuah tontonan yang menarik, tapi tidak lagi sebagai olah raga yang menekankan fair play dan sportivitas. Ketika nantinya para atlet atau praktisi bela diri dari berbagai aliran memutuskan untuk ikut mendaftar di ajang yang diselenggarakan oleh MNC Media tersebut, apakah yang terpikir oleh calon petarung tersebut? Apakah ia masih meyakini prinsip-prinsip bela diri sebagaimana yang disumpahkannya setiap mengawali latihannya? Kepada KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), bagaimana kebijakannya terhadap penayangan pertarungan UFC ini? Apakah akan dilarang, sebagaimana smackdown (WWE) yang pernah dilarang oleh KPI? Atau diperbolehkan dengan pembatasan?
Dalam hal rencana akan dipertarungkannya UFC di Indonesia, faktor keselamatan petarung adalah hal paling utama yang harus diperhatikan. Jangan karena mengejar rating dari bisnis pertunjukan UFC ini, faktor keselamatan petarung jadi terabaikan. Di sisi lain, pengaruhnya terhadap tumbuhnya budaya kekerasan juga harus diperhatikan. Inilah yang terjadi ketika KPI memutuskan melarang penayangan smackdown ketika itu.

Sabtu, 18 Mei 2013

Pengertian TechDeck & Trik-trik Cara Dalam Bermain Tech Deck




 Fingerboard adalah versi miniatur dari skateboard. Ia adalah sama sebagai bentuk skateboard, tetapi hanya 96 millimeters panjang, dan dengan itu lebih sederhana, terdiri dari papan, pegangan-tape, dua truk, roda empat.

J berbagai fingerboards ada. Di satu ujung spektrum, ada Collectibles yang biasanya tidak memiliki pegangan tape pada bagian atas dan samping hampir sepenuhnya dibuat dari plastik. Biasanya ini dianggap sebagai tidak cocok untuk fingerboarding serius, karena setiap bagian (baut, axles, dan sebagainya) tidak dapat dilepas.

Utama yang lain dari kelas yang mewakili Fingerboard asli lebih setia salinan biasa skateboard. Ini terdiri dari kayu yang sebagian besar (walaupun beberapa termasuk plastik keras), memiliki daya cengkeram-tape, dan secara umum sangat mirip dengan ukuran penuh skateboards. Hal ini dimungkinkan untuk menyalin asli trik skateboard dengan jari dan penggunaan ini khusus boards. Ini juga lebih tahan lama, dan biasanya lebih mudah digunakan.

Fingerboarding sebagai lembaga dikatakan telah dimulai di Jerman dengan kedatangan dari Fingerboard championships. Ada juga sejumlah tuts piano profesional banyak dari mereka juga mendukung dan manufaktur produk-produk mereka sendiri seperti Martin Winkler.


Fingerboard miniatur ramps props dan ada juga yang melahirkan seorang tajam ke persamaan asli skateboard ramps. Fingerskating atau fingerboarding dapat dilakukan tangan kiri atau kanan. .
 

Cara ollie 6 langkah:

1. Letakkan jari telunjuk Anda di suatu tempat antara hidung (depan) dari papan dan logo. Semakin jauh ke arah hidung Anda meletakkan jari Anda, semakin banyak kendali Anda akan memiliki Ollie Anda. Semakin jauh ke logo Anda meletakkan jari Anda, semakin tinggi akan Ollie. Kompromi yang baik akan mengenai pada baut, untuk yang lebih serbaguna Ollie.

2. Letakkan jari tengah pada ekor (belakang) dari papan.

3. Cukup menekan keras pada ekor dengan jari tengah. Hidung akan naik ke udara, tetapi jangan gerakkan jari tengah. Jauhkan papan dengan cara ini. Hal ini disebut sebagai "Pop" dan tidak perlu trik, tapi sebuah langkah penting untuk belajar, dan untuk membantu meningkatkan Ollie.

4,5,6. Sekarang saatnya untuk melakukan Ollie sebenarnya. Meraba posisi sama seperti sebelumnya. Pop papan.


Segera setelah Anda melihat hidung mulai naik ke udara, gerakkan tangan Anda hampir vertikal, sementara geser jari telunjuk Anda ke hidung ke tingkat dewan di udara.


Tanah papan kembali, dan menggelinding bersih. Jangan membanting papan bawah, karena melonggarkan baut untuk axels

Jumat, 10 Mei 2013

Keanehan yang terjadi saat tsunami 2004 di aceh

Benarkah tsunami Aceh ulah Amerika "Subhanallah", hanya kata itu yang bisa saya ucapkan, ketika saya mendengar dan membaca bahwa tsunami di aceh tahun 2004 lalu adalah ulah bangsa Adidaya yang namannya Amerika.

Disitu disebutkan bahwa, tsunami tersebut telah diketahui oleh negara India, tsunami tersebut adalah senjata nuklir helium halus yang sengaja diledakkan didasar laut, ini ditemukan dan dimungkinkan karena, banyaknya jenajah di Aceh seperti terbakar.

Saat jenajah tersebut ditemukan keesokkan harinya jenajah menghitam seperti terbakar oleh sesuatu, entah benar atau tidak cerita ini, entah fakta atau fiksi namun kecurigaan kita pantas berdasar, katanya amerika akan mendirikan pangkalan militer di Aceh dan menguasai minyak, entah kapan akan mereka realisasikan, mungkin menunggu pemimpin yang tepat pilihan mereka.


Ulasan ini ternyata dibahas juga oleh situs berita di Indonesia dan dibukukan oleh Jamie king berikut kutipan nya. Sumber resmi mengatakan bahwa tragedi tersebut terjadi karena pergeseran lempeng. Namun, beberapa orang percaya bahwa tragedi tersebut terjadi karena ulah Amerika. Pemerintah Amerika meledakkan sebuah bom nuklir untuk menghancurkan Aceh dan menguasai sumber minyak di Provinsi Serambi Makkah tersebut.

Menurut salah seorang relawan, yang kini tidak diketahui rimbanya, saat tiba di Aceh dia menemukan air tercemar radioaktif. Selain itu, tidak lama setelah tsunami terjadi, sekitar 2.000 marinir Amerika menguasai posisi strategis di provinsi itu dengan dalih operasi penyelamatan. Siapa yang bisa menjamin bahwa kehadiran marinir Amerika hanya untuk membantu korban, tanpa ada misi lain?

Setidaknya konfirasi teori ini telah dibukukan oleh Jamie King dengan Judul: 111 Konspirasi Menghebohkan Dunia, Penerbit: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup) Cetakan: Pertama, 2010, Tebal: 336 halaman. Nyatanya Amerika memang negara besar dan negara Adidaya, Amerika layaknya polisi dunia yang mampu menerapkan hukumnya di negara yang di inginkannya.



Namun setidaknya Amerika melihat bukti kebesaran Allah ta`ala jika memang tsunami Aceh adalah perbuatan mereka, mereka melihat tetap berdiri kokohnya Masjid agung terhadap dahsyatnya tsunami, ini akan membuat mereka menggelengkan kepala, dan membuka mata mereka, karena ada kekuasaan yang lebih tinggi di atas mereka, tinggal tunggu tanggal mainnya.

Jumat, 26 April 2013

program java menghitung kecepatan

import java.io.*;

public class mobil {

public static void main (String[] args) throws IOException
{
Double waktu_tempuh, jarak, kecepatan;

BufferedReader in=new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));

//baca waktu, jarak (input)
System.out.println("Masukkan waktu tempuh anda : "); waktu_tempuh=Double.parseDouble (in.readLine());
System.out.println("Masukkan jarak tempuh anda : "); jarak=Double.parseDouble (in.readLine());

//hitung kecepatan
kecepatan=jarak/waktu_tempuh;

//cetak ke layar
System.out.println("Kecepatan Mobil anda adalah : " + kecepatan + " km/jam ");

if (kecepatan<40)
System.out.println("Kecepatan Terlalu Lamban");
else if (kecepatan<60)
System.out.println("Kecepatan Sedang");
else //kecepatan>60
System.out.println("Kecepatan Tinggi");
}
}

Sorting Algorithms

Sorting Algorithms

Beberapa Algoritma Sorting
  1. Bubble Sort
  2. Selection Sort
  3. Insertion Sort
  4. Merge Sort
  5. Quick Sort
Bubble Sort: pseudocode
BUBBLESORT(A)
1              for i←1 to length[A]
2                              do for j←length[A] downto i+1
3                                              do if A[j] < A[j-1]
4                                                              then exchange A[j] ↔ A[j-1]
Contoh Algoritma: BUBBLE SORT
banyaknya data:  n
                Data diurutkan/disorting dari yang bernilai besar
Proses
step 1     :             Periksalah nilai dua elemen mulai dari urutan ke-n                           sampai urutan ke-1. Jika nilai kiri<kanan, tukarkan                              kedua data itu.
step 2     :             Periksalah nilai dua elemen mulai dari urutan ke-n                           sampai urutan ke-2. Jika nilai kiri<kanan, tukarkan                              kedua data itu.
step n-1    :          Periksalah nilai dua elemen mulai dari urutan ke-n                           sampai urutan ke-n-1. Jika nilai kiri<kanan, tukarkan                              kedua data itu.
Bubble Sort: tahap demi tahap
Awal    7                4              5              8              10
Bubble Sort: tahap demi tahap
Awal    7                4              5              8              10
Step-   7                4              5              8              10
Bubble Sort: tahap demi tahap
Awal     7               4              5              8              10
Step-1   7             4              5              10           8
Bubble Sort: tahap demi tahap
Awal     7               4              5              8              10
Step-1     10         7              4             5              8
Step-2   10           7              8             4              5




Beberapa Algoritma Sorting
  1. Bubble Sort
  2. Selection Sort
  3. Insertion Sort
  4. Merge Sort
  5. Quick Sort
Selection Sort: Pseudocode
SELECTIONSORT(A)
        1      for i← 1 to length[A]-1
2              min = i;
3              do for j ← i+1 to length[A]
4                   do if  A[j] < A[min]
5                       min = j;                  
6              exchange A[min] ↔ A[i]
7         Prinsip kerja:
8         Dari elemen sebanyak n,
9         Carilah elemen terkecil dari array A, dan swap-lah elemen terkecil tersebut dengan elemen pertama (A[1] ).
10     Carilah elemen terkecil kedua dari array A, dan swap-lah elemen tersebut dengan elemen kedua (A[2])
11     Ulangi sampai  n-1 elemen pertama dari array A
Selection Sort: contoh




Beberapa Algoritma Sorting
  1. Bubble Sort
  2. Selection Sort
  3. Insertion Sort
  4. Merge Sort
  5. Quick Sort




Insertion Sort: pseudocode
INSERTION-SORT(A)
1       for j←2 to length[A]
2              do key←A[j]
3                                              Insert A[j] ke sekuens yang sudah disorting A[1…j-1]
4                                              i← j-1
5                                              while i>0  and A[i] > key
6                                                              do  A[i+1] ←A[i]
7                                                                              ii -1
8                                              A[i+1] ←key
Insertion Sort: contoh







Quiz
Diketahui deretan data sbb.
                                                80  84 100  24  79  85  91  65  17   3   1   21                
  1. Urutkan data tsb. memakai Selection Sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
  2. Urutkan data tsb. memakai Selection Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
  3. Urutkan data tsb. memakai Insertion Sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
  4. Urutkan data tsb. memakai Insertion Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
Beberapa Algoritma Sorting
  1. Bubble Sort
  2. Selection Sort
  3. Insertion Sort
  4. Merge Sort
  5. Quick Sort
Prinsip Kerja Quick Sort
          Divide
        Partisilah array A[p…r] ke dalam dua buah subarray A[p…q-1] dan A[q+1…r] sedemikian hingga
          tiap elemen pada A[p…q-1] senantiasa lebih kecil atau sama dengan A[q]  DAN
          tiap elemen pada A[q+1…r] senantiasa sama atau lebih besar dari A[q]
        Hitunglah q
          Conquer
        Urutkan (sorting-lah) A[p…q-1] dan A[q+1…r] secara rekursif
          Combine
        Kedua subarray telah diurutkan pada posisi masing-masing, sehingga tidak diperlukan upaya khusus untuk mengkombinasikan mereka. A[p…r]  telah ter-sorting













Quick Sort: pseudocode
Cara Kerja Quick Sort
Quick Sort: Contoh
Quick Sort: Contoh













Quick Sort: Contoh
Quick Sort: Contoh











Quick Sort: Contoh
Quick Sort: Contoh







Quick Sort: Contoh
Quick Sort: Contoh
4 region dalam procedure PARTITION

Best Case & Worst Case
Quiz
Diketahui deretan data sbb.
                                                80  84 100  24  79  85  91  65  17   3   1   21                
  1. Urutkan data tsb. memakai Merge sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
  2. Urutkan data tsb. memakai Merge Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
  3. Urutkan data tsb. memakai Quick Sort, agar elemen terkecil berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin besar
  4. Urutkan data tsb. memakai Quick Sort, agar elemen terbesar berada paling depan (urutan pertama), semakin ke belakang semakin kecil
Randomized Quicksort
RANDOMIZED-QUICKSORT (A, p,r)
1              If p<r
2                              then q←RANDOMIZED-PARTITION (A,p,r)
3                                              RANDOMIZED-QUICKSORT(A,p,q-1)
4                                             RANDOMIZED-QUICKSORT(A,q+1,r)
RANDOMIZED-PARTITION(A, p,r)
1     i←RANDOM(p,r)
2     exchange A[r] A[i]              
3     return PARTITION (A,p,r)